“Karena dengan kebesaran hati kita harus
menyudahi beberapa kisah terbaik, beberapa peristiwa termanis. Dan mengikhlaskan
tanpa harus memiliki”
Aku mulai mencintaimu, mulai membiasakan diri akan
kehadiranmu, dan mulai percaya yang kau rasakan juga cinta. Setiap kau sapa aku
dan setiap tatap matamu menyentuh hangat tatap mataku, aku percaya ini cinta. Beberapa
bulan yang lalu aku begitu percaya diri dan begitu mempercayai bahwa kamu akan
jadi milikku, aku satu-satunya dihatimu. Tapi ternyata aku salah. Salah mengartikan
isyarat yang kauberikan. Harusnya aku sadar bahwa terlalu tinggi jika
mengharapkanmu ada disisiku, terlalu mimpi jika menginginkan kamu menjadikanku
yang pertama dalam hatimu, dan terlalu tolol menganggap perhatianmu yang
ternyata tak hanya kau berikan padaku.
Jika aku punya kemampuan membaca matamu dan mengerti isi
otakmu, mungkin aku tak akan mempertahankanmu sejauh ini. seandainya saja aku
cukup cerdas menilai bahwa perhatianmu bukanlah hal yang terlalu spesial,
mungkin aku tak akan jatuh sedalam ini. Aku terlalu terburu-buru mengartikan
kata-katamu dan semua kalimat-kalimat manis itu adalah respon bahwa kau juga
mencintaiku. Tapi bukankah ketika jatuh
cinta setiap orang akan menganggap hal yang biasa terasa begitu spesial ? dan
bukankah ketika jatuh cinta setiap orang tidak akan pernah bisa berfikir jernih
? aku pernah melewati fase itu. Bahkan aku berhak merasa bahagia ketika membaca
pesan singkatmu diujung malam, dan aku berhak tersenyum manis ketika candaanmu
selalu menemani malam-malam sepiku.
Bisakah kau jelaskan padaku mengapa kau harus berbuat segila
ini? perhatianmu, pesan singkatmu, tulisanmu, perkataanmu, dan candaanmu
diujung telfon tengah malam ? jelaskan padaku mengapa sikapmu berubah? Bisakah kau tuliskan dengan jelas diotakku
bahwa kita HANYA TEMAN ?
Aku selalu
kehilanganmu, lalu kembali menemukanmu. Apa kau tak bisa benar-benar tetap
tinggal? jadi ketika aku membutuhkanmu aku tak perlu lagi mencari dan
menunggumu menghubungiku. Aku selalu menunggumu, bahkan ketika aku tahu kau tak
akan kembali hari itu, aku tetap menunggumu.
Aku tahu, mungkin kesibukan yang telah merubah cara
berfikirmu atau karena ada seseorang baru disana yang juga ikut merubah perasaanmu
padaku? Mungkin, kamu tak lagi mengharapkanku seperti dulu. Mungkin, aku bukan
siapa-siapa lagi dihatimu. Dan satu kemungkinan yang tak pernah ingin ku
ketahui adalah ketika kamu tidak ingin dihubungi lagi olehku, bahwa kamu tak
ingin lagi membagi semua kesedihan dan kebahagiaanmu padaku.
Ingin rasanya aku kembali kemasa lalu, masa dimana masih ada
kamu. Ketika aku masih bisa tersenyum saat bangun pagi hingga tidur malamku.
Saat kamu masih menganggapku lebih dari sekedar teman, saat ungkapan rindumu
masih sering kubaca dari tulisan-tulisan yang dihasilkan jemarimu. Aku masih
saja sering memerhatikan pesan singkatmu yang entah sudah berapa lama tetapi
masih aku simpan hingga saat ini. Dan aku selalu berfikir apakah aku harus
mengirim pesan terlebih dahulu atau aku hanya harus berdiam diri menunggumu
menghubungiku yang entah kapan akan terjadi. Tapi kamu terlalu sibuk. Bahkan
hanya untuk sekedar sms ataupun menanyakan kabarku.
Aku frustasi. Aku menyesal. Megapa semua hal-hal indah sering kali tak bisa terulang? Aku kebingungan.
Aku butuh kehadiranmu. Dimana kamu? Apa kau tahu sejak kemarin aku mencarimu? Apa
kau tau aku selalu ingin menghubungimu, tapi aku tak pernah punya keberanian
untuk itu.
Semuanya berjalan dengan cepat. Tak banyak hal yang bisa
kulakukan selain mengikhlaskan. Tak ada hal yang mampu kuperjuangkan selain
membiarkanmu pergi dan berharap kamu tak menorehkan luka lagi. Dan tak ada yang
bisa kulakukan selain menunggumu kembali ketika jiwa ini telah kehilangan rasa.
Karena kerja keras dan perjuanganku pada akhirnya hanya akan berakhir dengan
kebesaran hati untuk melepaskan itu semua. Dan
dengan kebesaran hati aku harus menyudahi beberapa kisah terbaik, beberapa
peristiwa termanis, karena mengikhlaskan tanpa harus memiliki :’)
15
februari 2014
Untukmu, pemilik senyum manis tempat aku
mendinginkan mata.
:'))) Just said, that i miss you ARA...
BalasHapuskereeeeeen ye
BalasHapushaha makasi bang :D
Hapus