Minggu, 23 Maret 2014

Kepada Kamu dengan Penuh Tanya

Siapa kamu ?
Ah, kamu terlalu absurd untuk kulogiskan 
Kamu terlalu rumit untuk dijelaskan 
Kehadiranmu
Kepergianmu 
Takkan pernah kulupakan kronologisnya 

Malam ini 
Bahkan saat kau tak manyapaku 
Bahkan ketika kau tak lagi jadi sebab dari senyumku 
Ternyata aku masih diam-diam menunggumu 

 Kita 
Kanya sebagian kecil 
Kita 
Hanya secuil rencana kecil Tuhan
Aku dan Kamu 
Menjadi bagian paling sempurna dalam lingkup sederhana bernama Cinta 

 Kepada kamu dengan penuh tanya 
Sebenarnya apa yang kita harapkan dari perasaan ini ? 
Apakah kau hanya mimpi disiang bolong ? 
Apakah mungkin kau hanya segelintir lembayung yang menemani senja ?
Atau kau hanya rindu yang terhisap kangen tadi malam ? 

Berikan aku jawaban, Sayang 
Aku benci dalam keadaan tak tau apa-apa sama sekali 
Aku benci ketika hanya bisa mencintaimu dalam diam 
Katakan padaku apa yang harus kulakukan ?
Aku bosan
 Aku sangat bosan disiksa seperti ini, Sayang 
Berikan aku jawaban
Atau berikan aku tanda seru
Tapi, tolong jangan berikan aku tanda tanya!


Aku benci ketika harus deg-degan membaca tulisan yang dihasilkan jemarimu 
Aku benci harus diam-diam mencintaimu
Aku benci menunggu
Aku sangat benci menjadi alat permainanmu 


Bogor, 5 Desember 2011
"Rindu memang tak pernah butuh tanya, dia hanya butuh sedikit keberanian dan
Pengungkapan. Sederhana " 
 (Dwita sari dwita)