Siapa kamu ?
Ah, kamu terlalu absurd untuk kulogiskan
Kamu terlalu rumit untuk dijelaskan
Kehadiranmu
Kepergianmu
Takkan pernah kulupakan kronologisnya
Ah, kamu terlalu absurd untuk kulogiskan
Kamu terlalu rumit untuk dijelaskan
Kehadiranmu
Kepergianmu
Takkan pernah kulupakan kronologisnya
Malam ini
Bahkan saat kau tak manyapaku
Bahkan ketika kau tak lagi jadi sebab dari senyumku
Ternyata aku masih diam-diam menunggumu
Kita
Kanya sebagian kecil
Kita
Hanya secuil rencana kecil Tuhan
Aku dan Kamu
Menjadi bagian paling sempurna dalam lingkup sederhana bernama Cinta
Kita
Hanya secuil rencana kecil Tuhan
Aku dan Kamu
Menjadi bagian paling sempurna dalam lingkup sederhana bernama Cinta
Kepada kamu dengan penuh tanya
Sebenarnya apa yang kita harapkan dari perasaan ini ?
Apakah kau hanya mimpi disiang bolong ?
Apakah mungkin kau hanya segelintir lembayung yang menemani senja ?
Atau kau hanya rindu yang terhisap kangen tadi malam ?
Berikan aku jawaban, Sayang
Aku benci dalam keadaan tak tau apa-apa sama sekali
Aku benci ketika hanya bisa mencintaimu dalam diam
Katakan padaku apa yang harus kulakukan ?
Aku bosan
Aku sangat bosan disiksa seperti ini, Sayang
Berikan aku jawaban
Atau berikan aku tanda seru
Tapi, tolong jangan berikan aku tanda tanya!
Aku benci ketika harus deg-degan membaca tulisan yang dihasilkan jemarimu
Aku benci harus diam-diam mencintaimu
Aku benci menunggu
Aku sangat benci menjadi alat permainanmu
Aku benci ketika hanya bisa mencintaimu dalam diam
Katakan padaku apa yang harus kulakukan ?
Aku bosan
Aku sangat bosan disiksa seperti ini, Sayang
Berikan aku jawaban
Atau berikan aku tanda seru
Tapi, tolong jangan berikan aku tanda tanya!
Aku benci ketika harus deg-degan membaca tulisan yang dihasilkan jemarimu
Aku benci harus diam-diam mencintaimu
Aku benci menunggu
Aku sangat benci menjadi alat permainanmu
Bogor, 5 Desember 2011
"Rindu memang tak pernah butuh tanya, dia hanya butuh sedikit keberanian dan
Pengungkapan. Sederhana "
(Dwita sari dwita)
(Dwita sari dwita)